Bercanda Menurut At-Tabari

Authors

  • Muhammad Suaidi Yusuf
  • Ahmad Nasuki Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

DOI:

https://doi.org/10.62109/ijiat.v3i2.28

Keywords:

At-Tabari, interpretasi, joke

Abstract

 

Setiap umat manusia menginginkan keselamatan didunia dan akhirat, Allah subḥanahu wa ta’ālaatelah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman untuk jalan keselamatannya. Fenomena bercanda atau bersenda gurau kerap kali menjadi salah satu sebab terjadinya perpecahan dan kesnjangan antar sesama umat. Candaan yang seharusnya dijadikan sebagai pemererat persatuan serta menambah keharmonian dalam pesaudaraan malah berujung perpecahan dan permusuhan, lantaran candaan yang dilakukan tidak sesuai dengan tuntutan agama, serta salahnya memahami tentang hakikat senda gurau yang sebenarnya.Al-qur’an menjelaskan serta menyebutkan perbuatan orang-orang terdahulu dalam bersenda gurau, sebagai salah satu pelajaran serta pemahaman yang dapat diambil dalam bersenda gurau, melalui penelitian ini penulis akan membahas ayat-ayat senda gurau dengan metode penelitian kepustakaan (library reseach), dengan penjelasan deskriptif analisis. Senda gurau dalam al-Qur’an disebutkan dalam kata lahwun yang terulang sebanyak sebelas kali dengan siyaq yang berbeda beda. Dari analisis ayat-ayat senda gurau yang telah dilakukan penulis mengambil kesimpulan bahwa senda gurau atau candaan ialah suatu perkataan atau perbuatan dengan tujuan mencari kesenangan yang memiliki dampak positif dan negatif yang dapat melalaikan seseorang dari mengingat Allah dan mengikuti jalannya

Abstract

Every human being wants salvation in this world and the hereafter, Allah sub-anahu wa ta'ālaaate has made the Qur'an as a guide for the way of his salvation. The phenomenon of joking or joking is often one of the causes of divisions and gaps between people. The jokes that should be used to strengthen unity and increase harmony in brotherhood actually lead to division and hostility, because the jokes are not in accordance with religious demands, and there is a misunderstanding about the true nature of jokes. The Qur'an explains and mentions the actions of people. In the past in joking, as one of the lessons and understandings that can be taken in joking, through this research the author will discuss the verses of joking with the library research method, with a descriptive analysis explanation. Joking in the Qur'an is mentioned in the word lahwun which is repeated eleven times with different siyaq. From the analysis of the joking verses that have been carried out, the author concludes that joking or joking is a word or deed with the aim of seeking pleasure that has positive and negative impacts that can distract a person from remembering Allah and following his path.

References

Aburrohman, Asep. “Metodologi Al-Thabari dalam Tafsir Jami’ul Al-Bayan fi Ta’wili Al-Qur’an.” Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam 17, no. 1 (2018): 65–88.

———. “Metodologi al-Thabari dalam Tafsir Jami’ul al-Bayan fi Ta’wili al-Qur’an.” Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam 17, no. 1 (2018): 65–88.

———. “Metodologi al-Thabari dalam Tafsir Jami’ul al-Bayan fi Ta’wili al-Qur’an.” Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam 17, no. 1 (2018): 65–88.

———. “Metodologi al-Thabari dalam Tafsir Jami’ul al-Bayan fi Ta’wili al-Qur’an.” Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam 17, no. 1 (2018): 65–88.

Cahaya Islam Berkemajuan. “Adab Etika Bergurau,” 15 Agustus 2020. https://muhammadiyah.or.id/adab-etika-bergurau/.

Aḍ-Ḍahabī, Imam Syamsudin Muhammad Bin Ahmad Bin Ustman. Siyar A‘lām An-Nubalā.’ 7 ed. Bīrūt: Muassas Ar-Risālah, 1990.

Al-Bakri, Ahmad Abdurraza, ed. Terjemah Tahqiq Tafsir Aṭ -Ṭabari. Diterjemahkan oleh Muhamamad adil Muhammad dan Mahmud Mursi Abdul Hamid. 1 ed. Jakarta selatan: Pustaka Azzam, 2007.

Al-Bāqī, Muhammad Fuād. “Mu‘jam Al-Mufahras.” 4. Al-Qāhira, 1988.

———. “Mu‘jam Al-Mufahras.” 4. Al-Qāhira, 1988.

“Al-Hadid - الحديد | Qur’an Kemenag.” Diakses 4 Desember 2021. https://quran.kemenag.go.id/sura/57/20.

Al-Hamdi, Ghanim Al-Qodury, dan Musa‘id Bin Sulaiman Aṭ-Ṭayyar. Al-Muyassar Fii U‘Lūmil Al-Qur’an. 1 ed. Markaz Ad-Dirāsat Wal Ma’lūmat Al-Qur’aniyah Bima’had Al-Imam As-Syaatibi, 2020.

Al-Humayḍi, Ibrāhīm Bin Ṣālih Bin Abdullah. Manāhij Al-Mufassirīn. 1 ed. Saudi Arabia: Dārul Ibnu Al-Jauzi, 2019.

Al-Humayḍi, Ibrāhīm bin Ṣālih bin Abdullah. Manāhiju Al-Mufassirīn. 1440 ed. ke-1. Ad-Damam: Dārul Ibnu Al-Jauzi, t.t.

Al-Jurjāni, Ali bin Muhammad As-Sayy īd Asy-Syarif. “Mu‘Jam Ta‘Rifāt.” Dalam Mu‘Jam Ta‘Rifāt. Al-Qohiro: Dārul Al-faḍīlah, t.t.

Al-Qurasyī, Abu Fada’ Ismail bin umar bin katsīr. Terjemah tafsir Ibnu katsir. Disunting oleh Abdullah bin Muhammad bin abdurrahman bin Ishaq Al-Syeihk. Diterjemahkan oleh Muhammad Abdurrahman Ghafar dan Abdurrahim Mu’thi. 1 ed. Vol. 5. Bogor: Pustaka Imam Syafiʻī, 2003.

Andry, Tri. “Manfaat Humor Di Lingkungan Kerja.” Entrepreneur Camp (blog), 23 Januari 2018. http://entrepreneurcamp.id/manfaat-humor/.

As-Sijistānī, Abu Daud Sulaiman bin Al-Asʻas. Sunan Abi Daud. Disunting oleh Syuaʻib al-Arnūṭ. Vol. 1. Dar Ar-Risālah Al-ʻalamiyah, 2009.

As-Subli, Ali bin Abd Al-‘Azīz bin Ali. Imam Al-Mufassirīn Wa Al-Muhadistīn Wa Al-Mu’arrikhīn. 1 ed. Riyadh: Maktabah Ar-Rusydi, 2004.

Aṭ -Ṭabari, Abi Ja‘far muhammad Bin Jarir. Tafsir Aṭ -Ṭabari Jâmi’ Al-Bayan ‘An Ta’wil Aay Al-Qur’an. 1 ed. Al-Qāhira: Dārul Ibnu Al-Jauzi, 2015.

Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munīr. Vol. 4. jakarta: Gema Insani, 2016.

Fajeri, Ahmad. “Lahwun dalam prspektif penafsiran Indonesia(studi komperatif tafsir Hamka dsn Quraish shihab).” UIN Sunan Kalijaga, 2006.

Habibah, Syarifah. “Akhlak dan etika dalam islam.” Jurnal Pesona Dasar 1, no. 4 (2015).

Hajaz, Abu Al-Husain Muslim bin. Ṣahih Muslim. Disunting oleh Muhammad Fu‘ad Al-Bāqī. Vol. 4. Al-Qāhiro: Isa Al-Bābī Al-Halabī, t.t.

Hamudah, As-Sayyid Ahmad dan Yunus. Canda Nabi: dan orang-orang shalih, 2011.

———. Canda Nabi: dan orang-orang shalih, 2011.

———. Canda Nabi: dan orang-orang shalih, 2011.

Hamudah, As-Sayyid bin Ahmad. Canda Nabi Ṣallahu ‘Alaihi Wasallam Dan Orang Orang Sholeh. 2021 ed. ke-4. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, t.t.

Hanbal, Imam Ahmad bin. Musnad Imam Ahmad bin Hanbal. Disunting oleh Syuaʻib al-Arnūṭ. 1 ed. Muassas Ar-Risālah, 2001.

HR. Abu Daud, t.t.

Ilhamy, Faiz Akbar. “Laibun dan Lahwun dalam Al-Qur’an(studi tematis Ayat-Ayat La’ibun dan Lahwun dalam Tafsir Al-Ibriz Li ma’rifati Tafsir Al-Qur’an Aziz Karya BIsri Mushtofa).” Pdf, IAIN Purwokerto, 2020.

Jurin, Ahmad. “Konsep Bercanda Dan Tertawa Perspektif Hadis ( Kajian Hadis Maudhu’i),” 2019.

kholkān, Abi Abbas syamsyudin Ahmad Bin Muhammad Bin Abi Bakr Bin. Wafayātu Al-A‘yan Wa Anbāu Abnāi Az-Zamān. Bīrūt Libanon: Dārul Fikr, 1970.

Tribunnews.com. “Lelucon Berujung Maut, Seorang Mekanik Tewas Setelah Bercanda dengan Rekan Kerjanya,” 24 Mei 2018. https://www.tribunnews.com/internasional/2018/05/24/lelucon-berujung-maut-seorang-mekanik-tewas-setelah-bercanda-dengan-rekan-kerjanya.

Mahmud, Manī‘ Abd Al-Halīm. Manāhij Al-Mufassirīn. Al-Qāhira: Dārul kiatab, 2000.

Mārūzī, Abdullah bin Mubārak al-. Az-Zuhdi wa Ar-Raqāiq li Ibnu Al-Mubārak. Disunting oleh Habib Ar-Rahmān Al-Aʻẓamī. Al-Hind: Majlis Al-Ihya Al-Maʻārif, 1431.

Marwan, Iwan. “Rasa Humor dalam Perspektif Agama.” Buletin Al-Turas 19, no. 2 (2013): 267–78.

Mas’um, Afi. “Telah Ayat-Ayat Balasan Baik Dan Buruk Perspektif Ibnu Jarir Aṭ -Ṭabari Dalam Tafsir Jâmi’ Al-Bayan ‘An Ta’wil Aay Al-Qur’an.” Pdf., UIN Sunan Ampel, 2022.

Mustaqim, Abdul. Metode Penelitia Al-Qur’an Dan Tafsir. Ke-6. Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2021.

———. Metode Penelitia Al-Qur’an Dan Tafsir. ke-6. Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, t.t.

Mutmainnah, Isnaini Nurul. “Laibun Dan Lahwun Dalam Al-Qur’an menurut Tafsir Al-Qur’an Al-’azim karya Ibnu katsir dan fii zilal Al-Qur’an Karya Sayyis Qutub.” Pdf, UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Nur Alfiah. “ISRAILIYAT DALAM TAFSIR AṬ -ṬABARI DAN IBNU KASTIR (sikap Aṭ -Ṭabari dan Ibnu Kastir terhadap penyusupan Israiliyat dalam tafsirnya).” Pdf., UUIN Syarif Hidayatullah, 2010.

Qaradawi, Yusuf, dan Dimas Hakamsyah. Fikih hiburan. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009.

“Qur’an Kemenag.” Diakses 17 Maret 2022. https://quran.kemenag.go.id/.

Sari, Milya, dan dkk. “Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA.” Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA 6, no. 1 (2020).

Suharso. “Kamuas Besar Bahasa Indonesia.” Semarang: Widya Karya, 2008.

Tanzeh, Ahmad. “Pengantar metode penelitian,” 2009.

Republika Online. “Tersinggung Materi Stand Up Comedy, Ruben Onsu Tegur Ridwan Remin,” 10 Februari 2021. https://republika.co.id/share/qoaw7r8124000.

“VIDEO: Ratusan Orang Hadiri Konser Musik di Arab Saudi.” Diakses 14 November 2021. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210605145232-231-650729/video-ratusan-orang-hadiri-konser-musik-di-arab-saudi.

Yudanti, Alifia Putri, dan Ristiana D Putri. “Sering Tak Disadari, Ternyata Ini Dampak Buruk Bercanda Berlebihan.” Diakses 17 Maret 2022. https://m.caping.co.id/news/detail/9459572.

www.alukah.net. “ا,” 2:49:00 AM. http://www.alukah.net/sharia/0/139135/.

“الموقع الرسمي للشيخ محمد صالح المنجد - قواعد وضوابط في الترفيه واللعب.” Diakses 14 Maret 2022. https://almunajjid.com/speeches/lessons/141.

Downloads

Published

18-10-2023

How to Cite

Yusuf, M. S., & Nasuki, A. (2023). Bercanda Menurut At-Tabari. Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 3(2), 29–48. https://doi.org/10.62109/ijiat.v3i2.28

Issue

Section

Article