Penafsiran Ayat-ayat Mutasyābihāt dalam Sifat Majī’

Authors

  • Faldi Naviz Suardi Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor
  • Lilik Nurhidayah Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

DOI:

https://doi.org/10.62109/ijiat.v4i2.48

Keywords:

ayat, maji, mutasyabihat

Abstract

Sebagai kitab suci yang memiliki kedudukan yang tinggi bagi manusia, mempelajari isi kandungan Al-Qur’an adalah tuntutan bagi umat Islam. Namun, dikarenakan beberapa sisi dalam keindahan rangkaian Al-Qur’an yang mengandung mukjizat, tidak seluruh manusia dapat memahami Al-Qur’an langsung dari teksnya. Lafaz pada sifat Allah seperti majī’ maupun sifat lainnya, sering disebutkan di dalam Al-Qur’an maupun hadis Nabi Muhammad. Jumhur ulama mengatakan bahwa sifat-sifat tersebut termasuk ke dalam sifat Mutasyābihāt yang secara makna hakiki hanya diketahui Allah selaku yang memfirmankannya, tanpa perlu menafsirkannya serta menyucikan-Nya dari maknanya secara hakikat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan penafsiran ayat-ayat mutasyābihāt menurut Imam ar-Rāzī, Imam az-Zamakhsyarī, dan Imam  aṭ-Ṭabarī serta menjelaskan persamaan dan perbedaan pada penafsiran ketiga imam tersebut dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyābihāt. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka. Hasil dalam penelitian ini terdapat beberapa persamaan dan perbedaan pada penafsiran ketiga mufassir tersebut. Aṭ-Ṭabarī menafsirkan ayat  terkait sifat majī’  pada surah al-Fajr ayat 22, al-Baqarah ayat 210 dan al-An'am ayat 158 dengan datang secara hakiki tanpa menyamakan datang-Nya dengan datangnya makhluk.

Abstract

 

The study of the Quran, a revered scripture for humanity, is an imperative for Muslims. Yet, the Quran's intricate beauty, particularly its mutasyābihāt or ambiguous verses, poses challenges to direct comprehension. Expressions denoting Allah's attributes, such as majī' (glorious), are recurrent in the Quran and the hadiths of Prophet Muhammad. Scholars categorize these attributes as mutasyābihāt, emphasizing their inherent ambiguity, known only to Allah without the need for human interpretation or attribution of anthropomorphic meanings. This research delves into the interpretations of mutasyābihāt verses by Imams ar-Rāzī, az-Zamakhsyarī, and aṭ-Ṭabarī, aiming to elucidate their perspectives and highlight similarities and differences in their interpretations. Employing a literature review methodology, the findings indicate shared and distinct interpretations among the three scholars. For instance, aṭ-Ṭabarī's exposition of verses related to the majī' attribute in Surah al-Fajr (22), al-Baqarah (210), and al-An'am (158) underscores the genuine arrival of these attributes, distinct from the arrival of created beings. This comparative analysis contributes to a deeper understanding of the nuanced interpretations of mutasyābihāt verses, providing valuable insights into the diverse approaches employed by eminent Islamic scholars in deciphering the profound meanings embedded in the Quranic text.

References

Ahmad Warson Munawwir. Kamus al-Munawwir. Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1997.

Alawi As-Saqqaf, ed. Shifatullah Azza Wa Jalla Al-Waridah Fi Al-Kitab Wa As-Sunnah Madinah: Ad-Durar As-Saniyyah, 2006.

“al-Mu’jam al-Ma’ani,” https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/جاء/.

Anindita Ahadah. “Penafsiran Ayat-ayat Mutasyabihat dalam Al-Qur’an” Tesis, Bandung. UIN Sunan Gunung Djati. 2019. http://digilib.uinsgd.ac.id/27919.

Ar-Razi. Mafatih al-Ghaib. 2003. jil. 31.

Asep Mulyaden, “Penafsiran Fakhrudin Al-Razi Pada Ayat-Ayat Mutasyabihat Tentang Tajsim Dalam Tafsir Mafatih Al-Gaib”. Tesis. Bandung. UIN Sunan Gunung Djati. 2020. https://digilib.uinsgd.ac.id/34076.

At-Tabari. Jami’ al-Bayan ’An Ta’wil Ay al-Qur’an. jil. 24.

Deden Rohmanuddin, “Sifat-sifat Allah SWT. dalam tafsir Al Kasysyaf dan Bahrul Muhith: Sebuah kajian komparatif” Skripsi, Bandung, UIN Sunan Gunung Djati, 2019, http://digilib.uinsgd.ac.id/23772/, diakses tanggal 1 Desember 2022.

Manna’ Al-Qatthan. Mabahits Fi ’Ulum Al-Qur’an. Riyadh: Maktabah Al-Ma’arif. 2000.

Mar’iy Al-Karmi. Aqawil Ats-Tsiqat Fi Ta’wil Al-Asma’ Wa Ash-Shifat Wa Al-Ayat Al-Muhkamat Wa Al-Mutasyabihat. Beirut: Muassasah Ar-Risalah. 1985.

Muhammad ’Abdul Azhim Az-Zurqani. Manahil al-’Irfan Fi ’Ulum al-Qur’an. Jil. 2. Kairo: Matba’ah Isa al-Baba al-Halabi. t.t.

Mahmud bin Umar Az-Zamakhsyari. Al-Kasysyaaf. jil. 4. Beirut: Dar Al-Kutub Al-Arabi. 1987.

Downloads

Published

31-12-2023

How to Cite

Suardi, F. N., & Nurhidayah, L. (2023). Penafsiran Ayat-ayat Mutasyābihāt dalam Sifat Majī’. Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 4(2), 1–8. https://doi.org/10.62109/ijiat.v4i2.48

Issue

Section

Article

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.