Tafsir ‘Ilmi dalam Perspektif Ulama Klasik dan Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.62109/ijiat.v4i1.33Keywords:
hukum; klasik; kontemporer; tafsirAbstract
Tafsir ‘ilmi merupakan salah satu corak penafsiran Al-Qur’an yang dimunculkan sejak abad ke-4 H. Keberadaannya yang menggabungkan hal-hal ilmiah (sains) dengan penafsiran Al-Qur’an mengundang beberapa argumen ulama Islam di zamannya hingga zaman sekarang. Perbincangan mengenai tafsir ‘ilmi menjadi sebuah polemik di antara kaum muslimin, terutama di kalangan para penuntut ilmu. Artikel ini ditulis bertujuan untuk memaparkan secara singkat perbedaan pandangan para ulama mengenai hukum tafsir ‘ilmi. Dimulai dari sejarah singkat kemunculannya, konsep dasar tafsir ‘ilmi, dan uraian beberapa argumen dari tiap kelompok ulama yang bersangkutan. Perbandingan pendapat antar ulama memudahkan para penuntut ilmu secara khusus dan seluruh umat Islam secara umum dalam menganalisis tafsir ‘ilmi. Terkait hukum penerapannya, para ulama terbagi menjadi tiga kelompok; sebagian membenarkan, sebagian menolak dan sebagian lainnya mengambil jalan tengah yang kemudian di-rajih-kan oleh beberapa ulama setelahnya. Jalan tengah inilah yang akhirnya membawa ketenangan dan kemantapan hati kepada seluruh umat Islam dalam memandang kedudukan tafsir ‘ilmi.
Abstract
Scientific interpretation is one of the features of Al-Qur'an interpretation that has emerged since the 4th century H. Its existence which combines scientific matters (science) with the interpretation of the Qur'an invites several arguments from Islamic scholars in their time to the present day. The discussion about scientific interpretation has become a polemic among Muslims, especially among students of knowledge. This article was written with the aim of briefly explaining the different views of the scholars regarding the law of scientific interpretation. Starting from a brief history of its emergence, the basic concepts of scientific interpretation, and descriptions of several arguments from each group of scholars concerned. Comparison of opinions between scholars makes it easier for students of knowledge and all Muslims in general to analyze scientific interpretations. Regarding the law of its application, the scholars are divided into three groups; some confirmed, some rejected, and some others took the middle way which was later proposed by several scholars afterwards. This harmony finally brings peace and stability to all Muslims in viewing the position of scientific interpretation.
References
Al-‘Alamiyah, Manahij Jami’ah Al-Madinah, Al-I’jaz Al-’ilmi Fî Al-Qur’ân Al-Karîm, Madinah: Jami’ah Al-Madinah Al-‘Alamiyah, 2011.
Abbas, Fadhl Hasan, At-Tafsîr Wa al-Mufassirûn Asâsiyyâtihi Wa Ittijâhaâtihi Wa Manâhijihi Fî Al-‘Ashr Al-Hadîts, Urdun: Dar An-Nafais, 2016.
Adz-Dzahaby, Muhammad Husain, At-Tafsîr Wa al-Mufassirûn, Kairo: Maktabah Wahbah, 2008.
Fakhrurrazi, Ahmad, dkk., “Tafsir ‘ilmi di Institut Pengajian Tinggi: Sorotan Literatur”, Jurnal At-Turath, Vol. 5 No. 2 2020.
Al-Humaidhy, Ibrohim Sholih, Manâhij Al-Mufassirîn, Damam: Dar Ibnul Jauzi, 2018.
KBII Daring, https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Mutma’innah, Junaidi, “Plus Minus Tafsir ‘ilmi”, Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT), Vol. 2 No. 1 Januari 2022.
Al-Qur’an dan terjemah.
Rafi, Muhammad, “Tafsir Ilmi: Sejarah Kemunculan, Metodologi, dan Kritik Terhadapnya,” tafsiralquran.id (blog), 14 Desember 2022, https://tafsiralquran.id/tafsir-ilmi-sejarah-kemunculan-metodologi-dan-kritik/.
Ar-Rumy, Fahd, Ittijâhaât At-Tafsîr Fî Al-Qarn Ar-Râbi’ ‘Asyar, Saudi Arabia: Idarot Al-Buhuts Al-’ilmiyah Wal Ifta’, 1986.
________, Dirâsât Fî ‘Ulûm Al-Qur’ân al-Karîm, tt.p.:t.p., 2003.
Sanaky, Hujair, “Metode Tafsir (Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau Corak Mufassirin)”, Jurnal Al-Mawarid, Edisi 18 Tahun 2008.
Sulaiman, “Tafsir ‘ilmi Dalam Perspektif Al-Qur’an”, Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Hadits, Vol. 2 No. 2 Juli 2019.
Ath-Thoyyar, Musa’id bin Sulaiman, Al-I’jaz Al-’ilmi Ilâ Aina?, Damam: Dar Ibnul Jauzi, 2011.
Yuliarto, Udi, “Al-Tafsir Al-’ilmi Antara Pengakuan dan Penolakan”, Jurnal Khatulistiwa, Vol. 1 No. 1 Maret 2011.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Aisyah Afifah, Lilik Nurhidayah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal License
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir is licensed uder Creative Commons Attribution 4.0 International License