Konsep Al-Fann At-Tasykīlī dalam Al-Qur’an

Authors

  • Abdul Rauf Haris Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor
  • Muhammad Gemilang Muttaqien Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

DOI:

https://doi.org/10.62109/ijiat.v3i1.5

Keywords:

ash-shabuni, fotografi, gambar, patung

Abstract

Pembahasan tentang seni dalam kacamata Islam adalah salah satu topik yang kontroversial belakangan ini, terutama dalam bidang seni rupa yang pembahasannya berputar pada hukum patung, gambar dan fotografi masih menjadi perdebatan di antara para ulama. Sebagian membolehkan hal tersebut apabila terpenuhi syaratnya, sebagian ada yang membolehkan secara mutlak, dan sebagian lain ada yang mengharamkan secara mutlak. Salah satu ayat Al-Qur’an yang dijadikan sumber pengambilan hukum tentang seni rupa adalah ayat ke-13 dari surat Saba’. Peneliti menggunakan library research dalam metode pengambilan sumber dari penelitian ini dan menggunakan metode tematik tokoh dalam kegiatan penelitiannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Ash-Shabuni menafsirkan QS. Saba’ : 13 dengan menafsirkannya secara umum dan beristinbat hukum dari ayat tersebut. (2) Hukum yang diistinbat Ash-Shabuni pada ayat ini adalah hukum membuat gambar, patung, dan foto; hukum iqtinā’ (memiliki) patung, gambar dan foto; Hukum Intifā’ (mengambil manfaat) dari gambar, patung dan foto. (3) dalam istinbatnya Ash-Shabuni berargumen dengan membedakan syariat hukum pada syariat Nabi Sulaiman dengan hukum pada syariat Nabi Muhammad, Sehingga Ash-Shabuni tidak menganggap bahwa hukum patung pada syariat Nabi Sulaiman sama dengan hukum pada syariat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam; kemudian dengan hadis-hadis yang menunjukkan hukum dari patung, gambar dan foto.

References

Abu Daud, S. (n.d.). Kitab Sunan Abi Daud (Cet. 1). Dar Ar-Risalah Al-Alamiyah.

Abu Zaid, B. (1989). At-Tahdzir min Mukhtasharat Muhammad Ali Ash-Shabuni fi At-Tafsir (Cet. 2). Muraqabat Al-Kutub wa Al-Mashahif.

Al-Andalusi, A. A.-H. (1999). Al-Bahru Al-Muhith Fi At-Tafsir. Dar Al-Fikr.

Al-Bukhari, M. B. I. (1993). Kitab Shahih Al-Bukhari (Cet. 5). Dar Ibnu Katsir.

Al-Qhardhawi, Y. (n.d.). Islam Bicara Seni (W. Ahmadi, M.Ghazali, & Fadhlan A. Hasyim, Trans.).

Al-Qurthubi, M. bin A. (1963). Al-Jami’ Li Ahkami Al-Qur’an. Dar Al-Kutub Al-Mishriyah.

Ash-Shabuni, M. A. (1981). Shafwat At-Tafasir (Cet. 4). Dar Al-Qur’an Al-Karim.

Ash-Shabuni, M. A. (2015a). Rawai’ul Bayan Fi Tafsir Ayat Al-Ahkam Min Al-Quran. Ad-Dar Al-Alamiyah.

Ash-Shabuni, M. A. (2015b). Rawai’ul Bayan Fi Tafsir Ayat Al-Ahkam Min Al-Qur’an (Cet. 1). Ad-Dar Al-Alamiyah.

Faiz, F. (2015). Hermeneutika al-quran tema-tema kontroversial. Penerbit Kalimedia.

Jamhuri, T. (2020). Membuat Gambar Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Perbandingan antara Yusuf Qaradawi dan Muhammad Ali Al-Sabuni). 10.

Mubarok, N. S. (2006). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Seni Patung (Studi Komparatif Antara Pandangan Muhammad Abduh dan Yusuf Al-Qaradawi) [Skripsi]. UIN Kalijaga.

Nasrullah, M. (2019). Konsepsi Seni Rupa Dalam Al-Quran (Studi Analisis Surah Saba’ Ayat 13 Dalam Persepsi Para Mufassir) [Skripsi]. UIN Sunan Ampel.

Quraishshihab.com, A. (2014, May 6). Islam dan Seni. Muhammad Quraish Shihab Official Website. http://quraishshihab.com/akhlak/islam-dan-seni/

Salim, F. (2010). Studi Kritis Tafsir Liberal. Gema Insani.

Syafrina, D. (2020). Tamatsil Dalam Al-Quran [Skripsi]. UIN Suska.

Uwais, A. H. (2014, June 7). Nadzrotu Al Islam Ilaa Al Funun Kama Yaraha Al Mu’asirun. Syabakah Al Alukah, Tsaqafah wa Marifah,.

Wa Asy-Syu’un Al-Islamiyah, W. A.-A. (2006). Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah. Wizarah Al-Awqaf wa Asy-Syu’un Al-Islamiyah.

Yusuf, M. (2017, March 21). HUKUM MEMAJANG FOTO ULAMA. Lukman Hakim. https://pondoksantrikopihitam.wordpress.com/2017/03/21/hukum-memajang-foto-ulama/

Downloads

Published

30-06-2022

How to Cite

Haris, A. R., & Muttaqien, M. G. (2022). Konsep Al-Fann At-Tasykīlī dalam Al-Qur’an. Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 3(1). https://doi.org/10.62109/ijiat.v3i1.5