Aktualisasi Syukur dan Interpretasinya

Studi Tafsir Tematik Al-Qur'an Surat Saba Ayat 13 Dan Adh-Dhuha Ayat 11

Authors

  • Herman Herman Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah Bogor, Jawa Barat
  • Rahendra Maya Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah Bogor, Jawa Barat
  • Aceng Zakariya Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah, Bogor, Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.62109/ijiat.v5i2.85

Keywords:

Ekspresi, Aktualisasi, Syukur, Interpretasi

Abstract

Kalimat syukur yang diperuntukkan terkhusus bagi Allah Swt, hal ini sebagai bentuk ungkapan terimakasi pada Zat yang memberikan karunia kebaikan yang berbagai bentuknya dan tidak terhingga batasnya. Tujuan penelitian adalah mengungkapkan interpretasi, ekspresi, dan aktualisasi syukur sesuai penafsiran. Penelitan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendendekatan studi kepustakaan data-data yang diambil dengan mengumpulkan leteratur-literatur berupa buku-buku dan jurnal ilmiah yang sesui dengan tema bahasan. Hasil penelitian ini bahwamengekspresikan dan aktualisasi syukur bi al-lisan berupa ucapan pujian, istigfar, do’a; asy-syukru bi qalbi berupa mentauhidkan Allah, mencintai, dan tawadhu; dan asy-syukru bi jawarih, yaitu dengan shalat dan shadaqoh.

Abstract

Consists of background problems, research objectives, research methods, research results, conclusions, and suggestions for further research in a maximum of 200 words. The sentence of gratitude is intended specifically for Allah SWT, this is a form of expression of appreciation for the Substance that provides the gift of goodness in various forms and infinite. The purpose of the research is to reveal the interpretation, expression, and actualization of gratitude according to interpretation. This research uses a qualitative method by approaching the literature study of the data taken by collecting literature in the form of books and scientific journals that are in line with the theme of the discussion. The results of this study are that expressing and actualizing gratitude bi al-oran in the form of praise, istigfar, do'a; asy-syukru bi qalbi in the form of worshipping Allah, loving, and tawadhu; and ash-syukru bi jawarih, namely by prayer and shadaqoh.

References

Nur Aminah Nst. (2024). Interpretasi Syukur Dalam Adat Istiadat Babarit Menurutal-Qur’an Surah Ibrahim Ayat 7. Amsal Al-Qur’an: Jurnal Al-Qur’an dan Hadis, 1(1).

Luqman Haki. (2022). Interpretasi SyukurBagi Pendidik Agama Islam. Jurnal Tinta, 4(1).

Dwiva Aditya Putri, Sukarti, Mira A. Rachmawati. (2016). Pelatihan Kebersyukuran Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Guru Sekolah Inklusi. Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 8 No. 1.

Moh. Fuadi. (2018). Konteks Syukur Sebagai Paradigmadalam Perspektif Pendidikan Islam. RAUDHAH Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, Volume 3 Nomor 2.

Desri Ari Enghariano. (2019). Syukur dalam Perspektif Al-Qur’an. Jurnal El-Qanuny: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Pranata Sosial, 5(2).

Handrix Chris Haryanto, Fatchiah E. Kertamuda. (2016). Syukur Sebagai Sebuah Pemaknaan. InSight, Vol. 18 No. 2.

Choirul Mahfud. (2019). THE POWER OF SYUKUR Tafsir Kontekstual Konsep Syukur dalam Al-Qur’an. Episteme: Jurnal Pengembangan Ilmu keislaman, 9(2).

Wahbah Ar-Zuhaili, 2013). Tafsir Al-Munir. Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani, dkk. Jakarta: Gema Insani.

Abi ‘Abdillah Muhammad Ibn Ahmad Ibn Abi Bakr Al-Qurthuby. (2006 M/1427 H). Al-Jami'u li Ahkamil Qur'an wa Al-Mubaiyyinu Lima Tadhammanuhu Minassunnah wa Ayil Qur'an. Bairut-Libanon: Al-Resalah Publisshers.

Ahmad Mu’azd Haqy. (1993). Al-Arba’un Haditsan Fil Akhlak Ma’a Syarhiha. Riyadh: Dar Thawiq.

Nabilah Hamid Muhammad ‘Ali. Asy-Syukru fi Al-Qur’an Dirasah Maudhuiyyah. Jam’iyatul Azhar.

Imam Al-Hafizh ‘Imaduddin Abil Fida’ Isma’il Ibn Katsir Ad-Dimasyq. (2012). Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Qahirah- Mesir: Al-Maktabah At-Taufiqiyah.

Downloads

Published

31-12-2024

How to Cite

Herman, H., Maya, R., & Zakariya, A. (2024). Aktualisasi Syukur dan Interpretasinya: Studi Tafsir Tematik Al-Qur’an Surat Saba Ayat 13 Dan Adh-Dhuha Ayat 11. Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 5(2), 83–91. https://doi.org/10.62109/ijiat.v5i2.85