Konsep Keadilan Pembagian Warisan dalam Ayat “Li Al-Dzakari Mithlu Hazizi Al-Unthayayn”
Studi Kitab Tafsir Klasik dan Tafsir Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.62109/ijiat.v5i2.89Keywords:
Contemporary Tafsir, Classical Tafsir, Heritage, JusticeAbstract
Kewarisan merupakan salah satu dari beberapa aspek mu’amalah yang mana diatur oleh Allah SWT, terutama hal yang berkaitan dengan pembagian harta setelah seseorang meninggal dunia. Pembagian warisan Antara laki-laki dan perempuan dalam al-Qur’an dengan rumus satu banding dua seringkali memicu perdebatan di kalangan ulama dan pemikir kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interpretasi ayat li al-dzakari mithlu haz}z} al-unthayayn dalam tafsir klasik dan tafsir kontemporer serta menilai pengaruh dari interpretasi tersebut terhadap pemahaman keadilan pembagian warisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan analisis konten dan deskriptif terhadap berbagai sumber tafsir terkemuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tafsir klasik menekankan reformasi social yang dibawa oleh Islam dalam hal ketidakadilan pembagian warisan pra- Islam, sementara tafsir kontemporer cenderung mengkaji ulang interpretasi tersebut dengan mempertimbangkan perubahan peran dan tanggung jawab gender dalam masyarakat modern. Dengan kesimpulan, pertama penafsiran dalam kitab tafsir klasik dan kontemporer menunjukkan bahwa ajaran Islam mengubah praktik pembagian warisan dari sistem tidak adil pra-islam menjadi sistem yang adil dan merata. Kedua, dalam penafsiran klasik, ayat "li al-dzakari mithlu haz}z} al-unthayayn" dianggap sebagai penegasan Allah SWT dalam pembagian warisan yang adil. Sedangkan menurut tafsir kontemporer, ayat ini merupakan penerapan konsep kesetaraan gender dalam hokum waris. Meskipun ada diferensiasi berdasarkan jenis, hal ini mencerminkan peran gender dalam masyarakat Islam, yakni di mana laki-laki memiliki tanggung jawab ekonomi yang lebih besar.
Abstract
Inheritance is one of several aspects of mu'amalah which is regulated by Allah SWT, especially matters related to the distribution of property after someone dies. The division of inheritance between men and women in the Qur'an with the formula one to two often triggers debate among contemporary scholars and thinkers. This study aims to analyze the interpretation of the verse li al-dzakari mithlu haz}z} al-unthayayn in classical and contemporary interpretations and to assess the influence of these interpretations on the understanding of the justice of inheritance distribution. The method used in this study is a literature study with content and descriptive analysis of various leading sources of interpretation. The results of the study show that classical interpretations emphasize the social reform brought by Islam in terms of the injustice of pra-Islamic inheritance distribution, while contemporary interpretations tend to review these interpretations by considering changes in gender roles and responsibilities in modern society. In conclusion, first, the interpretation in classical and contemporary tafsir books shows that Islamic teachings changed the practice of inheritance distribution from an unfair pre-Islamic system to a just and equitable system. Second, in classical interpretation, the verse "li al-dzakari mithlu haz}z} al-unthayayn" is considered as an affirmation of Allah SWT in the fair distribution of inheritance. Meanwhile, according to contemporary interpretation, this verse is an application of the concept of gender equality in inheritance law. Although there is differentiation based on gender, this reflects gender roles in Islamic society, namely where men have greater economic responsibility.
References
Affani, Syukron. Tafsir Al-Qur’an dalam Sejarah Perkembangannya. Kencana, 2019.
Al-Thabari, Imam. Jami’ al-Bayan ’An Ta’wil Ayi al-Qur’an. 2nd ed. Beirut: Muassasatu Al-Risalah, 1993.
———. Jami’ al-Bayan ’An Ta’wil Ayi al-Qur’an. 1st ed. Beirut: Muassasatu Al-Risalah, 1993.
Ash-Shabuni, Muhammad Ali. Pembagian waris menurut Islam. Gema Insani, 1995.
Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munir Aqidah-Syariah-Manhaj. Terjemahan Jilid 1. Jakarta: Gema Insani, 2013.
———. Tafsir Al-Munir Aqidah-Syariah-Manhaj. Terjemahan Jilid 3. Jakarta: Gema Insani, 2013.
Bustomy, Ahmad Ainur, dan Zainal. “Pembagian Warisan Berdasarkan Sistem Bilateral Perspektif Ulama’ Kontemporer.” Al-Qadlaya : Jurnal Hukum Keluarga Islam, vol.2, no. 2 (22 August 2023): 70–80.
Cahyani, Tinuk Dwi. HUKUM WARIS DALAM ISLAM: Dilengkapi Contoh Kasus dan Penyelesaiannya. UMMPress, 2018.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahanya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2007.
Fakhyadi, Defel. Konsep Maslahah dalam Modernisasi Hukum kewarisan Islam di Indonesia. Sakata Cendekia, 2014.
Fikri, Wasiul. “Dekonstruksi Penafsiran Ayat Al-Qur’an Tentang Warisan Perempuan Menuju Keadilan Gender.” MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender, vol.7, Nomor 1 (June 2015).
Fitriana, Vivit. “Pembagian Waris 2:1 Bagi Ahli Waris Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Ibnu Katsir Dan Tafsir Amina Wadud).” Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (2020).
Hamzani, Dr Achmad Irwan. Hukum islam: Dalam Sistem Hukum Di Indonesia. Prenada Media, 2020.
Ibnu ’Asyur, Syaikh Muhammad Tahir. Tafsir Tahrir Wa Al-Tanwir. 4th ed. Tunisia: Dar al-Tunisiyah li al-Nasyr, n.d.
J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.
Kasir, Ibnu. Tafsir Al-Quran al-‘Adzim. 1st ed. Kairo: Dar al-Taufiqiyah li al Turots, 2009.
———. Tafsir Al-Quran al-‘Adzim. 2nd ed. Kairo: Dar al-Taufiqiyah li al Turots, 2009.
Khallaf, Abd al-Wahhab. ’Ilm Usul al-Fiqh, Cet 8. Kairo: Maktabah Da’wah Islamiyah, 1968.
Kususiyanah, Anjar. “Keadilan Gender Dalam Kewarisan Islam: Kajian Sosiologis Historis.” Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, vol.9, no. 1 (12 September 2021): 63–82.
Mahmud, Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011.
M.H.I, Dr Idah Suaidah, S. Ag. KEWARISAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN. Penerbit NEM, 2021.
Muhtadi Abdul Mun’im. Metodologi Penelitian Untuk Pemula. Sumenep: PUSDILAM, 2014.
al-Qurthubi, Abi Abdillah Muhamman bin Ahmad bin Abi Bakr. Al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an. Beirut: Muassasatu Al-Risalah, n.d.
Qurṭubī, Muḥammad ibn Aḥmad, Fathurrahman, Ahmad Hotib, dan Nashirul Haq. Tafsir Al Qurthubi. Cet. ke-2. Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
Ridha, Sayyid Muhammad Rasyid. Tafsir Al-Qur’an al-Hakim. 4th ed. Mesir: Dar al-Manar, 1367.
Saputra, Ayu Riski. “GUNUNG DAN FUNGSINYA DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN ILMU GEOLOGI (KAJIAN TAFSIR ILMI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA).” Skripsi, Univesitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, 2020.
Sati, Ali. “Analisis Pembatalan Ayat AL-Qur’an Dalam Surat An-Nisa’.” Jurnal el-Qanuny : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan dan Pranata Sosial, vol.6, no. 1 (2020).
Sholekan, Moch. “Studi Analisis Pemikiran Nasr Hamid Abu Zayd Tentang Hak Waris Perempuan Dalam Hukum Islam.” Skripsi, IAIN Walisongo, 2015.
Shomad, Abd. Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia. Kencana, 2017.
Suma, Muhammad Amin. Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Thanthawi, Muhammad Sayyid. Mabahits Fi ’Ulum al-Qur’an. Kairo: Azhar Press, 2003.
Zubaidah, Siti. Pemikiran Fatima Mernissi Tentang Kedudukan Wanita Dalam Islam. Citapustaka Media Perintis, 2010.
Zuchri Abdussamad. Metode Penelitian Kualitatif. CV. Syakir Media Press, 2021.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muridatul Qutsiyah, Ghozi Mubarok

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal License
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir is licensed uder Creative Commons Attribution 4.0 International License