Bahasa Arab Sebagai Bahasa Al-Qur’an Menurut Hamka Dan Al-Zamakhsyari Dalam Qs. Yusuf (12): 2 Dan Asy-Syu’ara’ (26): 195
DOI:
https://doi.org/10.62109/ijiat.v4i2.41Keywords:
Al-Qur'an Language,, Arabic Language, Hamka, Az-ZamakhsyariAbstract
Artikel ini akan mengulas penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran, seperti yang dijelaskan oleh Hamka dan az-Zamakhsyarī ketika menafsirkan QS. Yūsuf/12: 2 dan Asy-Syuʻarāʼ/26: 195. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian perpustakaan (library research), dengan meneliti literatur tertulis seperti turāṡ, buku dan jurnal. Bahasa Arab dianggap sebagai bahasa Al-Qur’an, sehingga dalam memahami pesan-pesan Al-Qur’an mutlak harus memiliki pengetahuan tentang bahasa Arab. Namun, sifat bahasa Al-Qur’an sedikit berbeda dengan bahasa Arab yang digunakan oleh masyarakat Arab pada masa turunnya Al-Qur’an. Poin menarik dalam artikel ini adalah konsep bahwa bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an telah ditentukan oleh ketetapan Tuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah bangsa Arab yang menggunakan bahasa Arab, dan umat pertama yang dihadapi oleh Nabi adalah bangsa Arab dengan bahasa mereka sendiri. Hamka berpendapat bahwa Al-Quran diturunkan oleh Tuhan dalam bahasa Arab agar dapat dibaca dan dipikirkan, bukan sekadar dibaca tanpa pemahaman dan refleksi atas isinya. Sementara itu, az-Zamakhsyarī menyatakan bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab agar bisa dipahami dan memahami makna-maknanya, serta untuk menghindari kebingungan.
Abstract
This article delves into the utilization of the Arabic language as the language of the Quran, as expounded by Hamka and az-Zamakhsyarī in their interpretations of Surah Yusuf (12): 2 and Ash-Syu'ara' (26): 195. The research employs the method of library research, involving an examination of written literature such as turaṡ (Islamic heritage), books, and journals. Arabic is considered the language of the Quran, necessitating a fundamental understanding of the Arabic language to comprehend the messages conveyed in the Quran. However, the nature of the Quranic language differs slightly from the Arabic language used by the Arab community during the revelation of the Quran. The research findings indicate that according to Hamka, the Quran was revealed by God in Arabic to facilitate both reading and contemplation, emphasizing the importance of understanding and reflecting upon its content rather than mere recitation. On the other hand, az-Zamakhsyarī asserts that the Quran was revealed in Arabic to enable comprehension of its meanings and to avoid confusion.
References
Aman, Moh. “BAHASA ARAB DAN BAHASA AL-QUR’AN.” Tadarus Tarbawy : Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan 3, no. 1 (30 Maret 2021). https://doi.org/10.31000/jkip.v3i1.4256.
Amrullah, Abdul Malik Abdul Karim. Tafsir al-Azhar. Jakarta: Panjimas, 1982.
———. Tafsir Al-Azhar. Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd, 1990.
———. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Gema Insani, 2015.
Asy’ari, Hasyim. “Keistimewaan Bahasa Arab Sebagai Bahasa Al-Qur’an.” Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 1, no. 1 (2016): 21–28. https://doi.org/10.31538/ndh.v1i1.5.
Daud, Ilyas. “Bahasa Al-Qur’an.” Irfani 11, no. 1 (2015): 47–58.
Dewi, Intan Sari. “BAHASA ARAB DAN URGENSINYA DALAM MEMAHAMI AL-QUR’AN.” Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 4, no. 1 (3 Agustus 2016): 39–50. https://doi.org/10.21274/kontem.2016.4.1.39-50.
Hamzah, Yunus Amir. Hamka Sebagai Pengarang Roman. Jakarta: Puspita Sari Indah, 1993.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Malkan, Malkan. “TAFSIR AL-AZHAR: SUATU TINJAUAN BIOGRAFIS DAN METODOLOGIS.” Hunafa: Jurnal Studia Islamika 6, no. 3 (15 Desember 2009): 359–76. https://doi.org/10.24239/jsi.v6i3.146.359-376.
Muaz, Abdullah, ed. Khazanah Mufasir Nusantara. Jakarta: Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir PTIQ Jakarta, 2020.
Mu’izzuddin, Mochammad. “KONTRIBUSI DIALEK QURAISY DAN DIALEK TAMIM TERHADAP BAHASA ARAB FUSHHA: Kajian Sosio-Psikolinguistik.” Al Qalam 24, no. 2 (31 Agustus 2007): 261–78. https://doi.org/10.32678/alqalam.v24i2.1635.
Mursyid, Ali. “Sisi-Sisi Keindahan Bahasa Al-Qur’an.” MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari’ah dan Tarbiyah 4, no. 2 (10 Desember 2019): 23–60. https://doi.org/10.33511/misykat.v4n2.23-60.
Nisa, Khairun. “UNSUR ITIZALI DALAM TAFSIR AL-KASYSYAF (Kajian Kritis Metodologi Al-Zamakhsyari).” MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 1, no. 1 (26 Mei 2016): 31–40. https://doi.org/10.24090/maghza.v1i1.694.
Nizar, Samsul. Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
Qaṭṭān, Mannāʻ al-. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Diterjemahkan oleh Aunur Rafiq El-Mazni. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.
Salida, Ainun, dan Zulpina Zulpina. “Keistimewaan Bahasa Arab Sebagai Bahasa Al-Quran Dan Ijtihadiyyah.” Jurnal Sathar 1, no. 1 (19 Juni 2023): 23–33. https://doi.org/10.59548/js.v1i1.40.
Shihab, Muhammad Quraish. Kaidah Tafsir. Tangerang: Lentera Hati, 2013.
———. Membumikan al-Qur’an. Bandung: Pustaka Mizan, 1993.
Suma, Muhammad Amin. Ulumul Qur’an. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
Sya’bani, Muhammad Zaky, dan Qois Azizah Bin Has. “Relevansi Bahasa Arab Dalam Dakwah : Refleksi Atas Kedudukan Bahasa Arab Sebagai Bahasa Al-Quran (Tinjauan Literatur).” Ath-Thariq: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi 7, no. 1 (8 Juli 2023): 97–111. https://doi.org/10.32332/ath-thariq.v7i1.6532.
Wahid, Abdul. “SOSIAL POLITIK DALAM TAFSIR HAMKA.” ARICIS PROCEEDINGS 1, no. 0 (27 Januari 2017). https://doi.org/10.22373/aricis.v1i0.956.
Zamakhsyarī, Maḥmūd ibn ʻUmar az-. Tafsīr al-Kasysyāf. Beirut: Dār al-Maʻrifah, 2009.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Mandra Jaya Rifqi, Pathur Rahman, Gusti Gusti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal License
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir is licensed uder Creative Commons Attribution 4.0 International License