Tabarruj dan Modernitas: Studi Tematik Surah Al-Ahzab dan An-Nur
DOI:
https://doi.org/10.62109/ijiat.v1i1.8Keywords:
tabarruj, modern, at-Tafsir al-MunirAbstract
Abstrak
Dunia modern sekarang ini, erat kaitannya dengan kemajuan teknologi yang pesat serta kemudahan dalam mengakses jejaring sosial mengakibatkan manusia betah untuk berlama-lama menghabiskan waktu di media sosial. Tak bisa dipungkiri dengan seringnya seseorang (terutama wanita) mengakses media sosial akan mempengaruhi kehidupan sosialnya, misalnya dalam hal berpakaian dan tingkah laku. Hal itu disebabkan karena di media sosial manusia dengan bebas berinteraksi dengan orang lain tanpa ada batasan waktu dan tempat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tafsir dan konsep tabarruj dalam Tafsir al-Munir serta relevansinya di kehidupan saat ini. Penelitian ini bersifat library research dengan menggunakan data yang tertulis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, Wahbah Zuhaili menafsirkan tabarruj sebagai perbuatan seorang wanita yang mempertontonkan perhiasan dan bagian-bagian yang menarik dari tubuhnya kepada lawan jenisnya yang bukan mahramnya, misal mempertontonkan dada juga leher atau memakai kerudung namun membiarkannya menjuntai juga terbuka dan tanpa mengikatnya sehingga terlihat bagian tubuh dan perhiasannya, yang semestinya ia tutupi dari penglihatan laki-laki yang bukan mahramnya.
Abstract
Today's modern world, closely related to rapid technological advances and the ease of accessing social networks make people feel at home to spend a long time on social media. It is undeniable that the frequency with which someone (especially women) accesses social media will affect their social life, for example in terms of dress and behavior. This is because on social media, humans freely interact with other people without any time and place restrictions. The purpose of this study was to determine the interpretation and concept of tabarruj in al-Munir's interpretation and its relevance in today's life. This research is library research using written data. The results of the study show that Wahbah Zuhaili interprets tabarruj as the act of a woman showing jewelry and attractive parts of her body to the opposite sex who is not her mahram, for example showing her chest and neck or wearing a headscarf but leaving it hanging open and without tying it so it looks parts of her body and jewelry, which she should hide from the sight of men who are not her mahram.
References
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2021, Juni 29). Tentang Kami : Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Diambil kembali dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring: https://kbbi.kemdikbud.go.id/Cari/Index
Cahyono, A. S. (t.thn.). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat.
Firmansyah, F. (2017). Konsep Tabarruj dalam Hadis: Studi Tentang Kualitas dan Pemahaman Hadis Mengenai Adab Berpakaian Bagi Wanita. At-Tahdis : Journal of Hadith Studies.
An-Naisabusri, A. b.-Q. (1680). Shahih Muslim. Mesir: Daar Ihya Al-Kitab Al-'Arabiyyah.
Al-Jarullah, A. I. (2012). Tabarruj.
Daud, A. (t.thn.). Sunan Abu Daud. Beirut: Maktabah Al-'Ashriyyah.
Ridha, N. R. (1991). Tabarruj. (Y. W. Asmin, Penyunt.) Pustaka Al-Kautsar.
Basiron, B. (2005). Konsep Tabarruj Menurut Perspektif Islam dan Kepentingannya dalam Kehidupan Wanita. Internasional Seminar on Muslim Women: Future & Challanges in Shaping the Ummah, (hal. 2). Johor.
Syaukani. (1414). Fathul Qadir. Damaskus: Daar Ibnu Katsir.
El-Hosniah. (2016). 10 Azab Wanita yang Disaksikan Rasulullah. Jakarta Selatan: Sabit.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Lukman Nol Hakim, Nur Ismail
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal License
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir is licensed uder Creative Commons Attribution 4.0 International License